Sesuatu bangunan yang telah berdiri lama nyatanya tidak lepas dari berbagai bermacam hambatan ataupun kehancuran pada struktur bangunan, dalam penindakan yang dicoba biasanya dicoba sesuatu pengujian NDT yang digunakan buat mengidentifikasi maupun menganalisa kehancuran tersebut buat dapat dicoba perbaikan, kehancuran pada struktur bangunan yang lama tentuny dapat tejadi akibat dari pelapukan oleh usia bangunan yang sudah cukup lama, kehancuran yang diakibatkan oleh pelapukan struktur bangunan nyatanya sangat berbahaya dan apabila dicoba pengujian maupun analisa dengan sembarangan maupun pengujian yang tidak cocok sampai hendak berdampak memperparah kehancuran pada bangunan, oleh karena itu bangunan yang hadapi pelapukan biasanya dicoba pengujian hammer test yang bersifat NDT( non destructive test).

Pengujian NDT mengenakan sesuatu peralatan hammer test dapat jadi pemecahan dalam melakukan berbagai pengujian terhadap struktur bangunan yang sensitive, peralatan uji hammer test sendiri memiliki tata cara pengujian dengan tata cara melakukan penumbukan yang dicoba pada bagian plunger sehingga kualitas dan kehancuran pada bangunan.

Karenanya hasil dari pengujian tersebut diperlukan pengetahuan mengenai peralatan uji hammer test, sehingga pengoprasian dapat dicoba dengan baik dan dapet menghasilkan yang sesuai dengan kondisi struktur bangunan, tidak cuma dari perhitungan hasil pengujian berarti pula buat mengidentifikasi aspek yang dapat mempengaruhi hasil pengujian yang telah dicoba sebagian aspek antara lain ialah:

  1.  Kondisi Permukaan
  2. Usia bangunan
  3. Campuran semen
  4. Kelembapan dalam dan luar struktur
  5.  Karbonasi pada struktur
  6. Tulangan pada beton

Pengetahuan mengenai Mengenai tersebut cukup berarti sehingga prosedur dalam pengujian harus benar- benar diperhatikan dalam melakukan pengujian terhadap pondasi.